Cara Mempertajam Karakter Tokoh

Seperti yang kita ketahui, tokoh adalah sosok yang mengambil peran dalam cerita, yang memiliki sifat manusia secara alami yang diekspresikan dalam ucapan serta tindakan selama berjalannya cerita. 

Suatu karya memang sebuah imajinasi pengarangnya sehingga pengembaran watak tokoh pun merupakan hasil imajinasi penulis yang dihidupkan dan dikendalikan oleh pengarangnya. 

Penulis tidak bisa seenaknya menciptakan dunia di luar logika para pembaca. Oleh karena itu, penciptaan tokoh oleh pengarang harus benar-benar seperti manusia sehingga memudahkan dan sesuai dengan tema serta amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang. 

Adapun cara mempertajam karakter tokoh yaitu:

1. Penulis harus mengetahui luar dalam tokoh yang ingin ditulis. Bisa saja dengan membuat biodata para tokoh tersebut, seperti asal usul nama, makanan favorit, hobi, bentuk mata, telinga, dan sebagainya.

2. Tentukan kepribadian dan kebiasaan tokoh serta menentukan gaya bicara dalam karakternya. Misal; Pemberani atau pendiam, pemalu, suka menggigit kuku, telapak tangan basah atau cara jalannya bagaimana dan sebagainya.

Jangan sampai tokoh pendiam, tetapi memiliki banyak dialog. Kalau dia tokoh utama dan memang mengharuskan banyak bicara di waktu-waktu tertentu, perlahan-lahan buat faktor-faktor perubahannya. 

3. Buat karakter tokoh selogis mungkin jangan terlalu sempurna, sama seperti manusia sehingga tokoh nampak nyata. 

4. Cara mempertajam karakter tokoh juga bisa melalui deskripsi serta dialog dan plot cerita. Semuanya tidak bisa berjalan masing-masing dan harus saling dukung. 
Misal; Arga memiliki tinggi 175 cm dengan bentuk wajah yang sedikit oval dan mata yang tajam.

5. Tentukan karakter tokoh di mata tokoh lainnya. Karena harus ada tanggapan tokoh lain mengenai tokoh yang dibuat.
Misal; Tokoh Arga di gambarkan membuat orang lain kesal. Terutama bagi Asyi yang tidak suka dengan tipenya yang selengekan. Hal ini berhubungan dengan karakter Asyi yang dibuat seriusan. Akhirnya mereka pun menjadi rival. Sementara di pandangan Kayla, Arga merupakan sosok yang humoris. 

6. Banyak-banyak membaca dan menonton dapat membantu penulis dalam menciptakan karakter yang kuat dan tajam. Dimana penulis bisa belajar dalam menangkap mimik dan jntonasi serta aksi suatu tokoh dalam film. 

6. Pergi ke tempat umum, seperti cafe dan sebagainya. Dimana penulis bisa memahami sifat-sifat manusia yang mungkin saja cocok untuk karakter tokoh yang akan ia buat. Misalnya, melihat seorang ibu dan anaknya, penulis bisa mengamati bagaimana perlakuan ibu tersebut terhadap anaknya di depan umum. 

---
Kurang lebih seperti ini. Semoga materinya bermanfaat.

Nama : Annisatul Latifah
Jabatan : Divisi Sosial Media 1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Komunitas Sang Juara, Apa itu Juara Jawa Timur & Apa itu Komunitas Sang Juara Jawa Timur?

The Younger Generation of Millenial Should be Productive: Generasi Muda Millenial Harus Produktif